Gubernur BI Yakin Rupiah Bangkit, Lebih Tangguh dari Mata Uang Lain


Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah masih bisa meningkat di tengah tren pelemahan dalam sebulan terakhir. Keyakinan itu menurut Perry lantaran rupiah masih kuat dari sisi fundamental, meski diterpa faktor-faktor teknikal.

Perry awalnya menjelaskan, nilai tukar rupiah selalu dipengaruhi dua faktor. Pertama, faktor fundamental yang mempengaruhi tren jangka panjang dan kedua  faktor teknikal atau sentimen jangka pendek.

“Kalau dilihat dari faktor fundamental, nilai tukar rupiah kita seharusnya akan meningkat,” kata Perry di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6).

Perry menjelaskan tolok ukur fiskal secara fundamental terdiri dari inflasi Indonesia yang rendah di angka 2,8%. Lalu, pertumbuhan ekonomi 2024 di angka 5,1%. Angka kredit juga bertambah 12%, begitupun dengan imbal investasi Indonesia yang menurutnya masih baik.

Dari sisi teknikal, ia mencontohkan penurunan nilai tukar rupiah pada Mei lalu, saat ada ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Sentimen yang sama juga terjadi saat Suku Bunga The Fed yang awalnya diperkirakan akan turun tiga kali, namun ternyata tidak jadi. Perry memperkirakan, The Fed bakal menurunkan suku bunganya sekali saja dalam tahun ini, yakni pada akhir tahun.


“Kesimpulannya apa? Rupiah secara fundamental, itu tren ya jangan tanya hari ke hari, akan menguat,” kata Perry. ”Balik lagi faktor fundamental itu panjang, tapi hari ke hari minggu ke minggu faktor sentimen itu akan mempengaruhi gerakannya.”


Sumber: katadata

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel